Mengenal Lebih Dalam Tentang Leukimia Penyebab Gejala dan Pengobatannya

 .com - Penyebab , Gejala dan Pengobatan Leukimia. Leukimia atau kanker darah merupakan salah satu jenis kanker yang menyerang leukosit (sel darah putih) yang dihasilkan oleh sumsum tulang belakang. Peran leukosit dalam badan salah satunya untuk menjaga imun badan dari gangguan atau serangan basil yang masuk ke dalam badan melalui darah.

Selain sel darah putih , sumsum tulang belakang juga menghasilkan dua jenis darah lainnya yaitu sel darah merah (eritrosit) , yang berfungsi membawa oksigen ke dalam badan dan platelet , yang berperan dalam proses pembekuan darah.


Pada badan insan , eksistensi leukimia biasanya sudah ada semenjak kita masih kecil. Pada kondisi normal , leukosit adak diproduksi apabila badan memperlihatkan signal khusus yang menunjukan bahwa badan sedang memerlukan kehadiran leukosit. Namun , pada kondisi abnormal , sumsum tulang belakang akan memproduksi leukosit yang dapat menjadikan seseorang mengalami kelebihan leukosit. Leukosit yang dihasilkan pada kondisi ibarat ini yakni leukosit yang bersifat abnormal pula , sehingga sering disebut dengan istilah leukimia. Produksi leukosit yang berlebih dan tidak terkontrol oleh badan akan berakibat pada gangguan pada fungsi badan yang lainnya.  


Leukimia sendiri dibedakan menjadi dua jenis kelompok yaitu:
  1. Leukemia limfositik , yakni jenis leukimia yang mensugesti limfosit atau sel limfoid.
  2. Leukimia mielositik , yakni jenis leukimia yang mensugesti sel mieloid (seperti neutrofil , basofil , dan eosinofil).

Dari dua jenis leukimia di atas , dibagi lagi menjadi 4 tipe leukimia :


  1. Leukimia Limfositik akut (LLA). Leukimia jenis ini paling banyak menyerang anak-anak. Disamping itu , LLA juga banyak menyerang orang cukup umur dengan kisaran usia di atas 65 tahun.
  2. Leukimia mielositik akut (LMA). Jenis leukimia yang satu ini banyak menyerang orang dewasa. Dulu , LMA juga dikenal dengan nama leukimia nonlimfositik akut.
  3. Leukimia limfositik kronis (LLK). LLK banyak menginfeksi orang cukup umur dengan kisaran usia di atas 55 tahun. Kasus LLK juga beberapa terjadi pada usia cukup umur muda tapi tidak pada anak-anak.
  4. Leukimia mielositik kronis (LMK). Leukimia jenis ini kebanyakan terjadi pada orang dewasa. Pun jikalau ada kasus LMK pada belum dewasa , jumlahnya masih sangat sedikit.

Penyebab Leukimia


Hingga kini , penyebab leukimia belum dapat diketahui secara jelas. Adapun beberapa faktor di bawah yakni hal-hal yang diduga dapat mensugesti resiko leukimia , yakni:

1. Radiasi
Hal ini dapat dibuktikan denga fakta bahwa orang yang bekerja di bidang radiologi banyak yang terkena leukimia. Disamping itu , pasien yang menjalani radioterapi juga memiliki resiko terhadap leukimia. Kasus leukimia juga banyak ditemukan pada korban hidup tragedi bom atom Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.

2. Leukemogenik
Resiko leukimia dapat meningkat jikalau dipicu oleh sejumlah zat kimia , ibarat benzena yang terpapar sebagai racun lingkungan , insektisida dan materi kimia industri lain yang berbahaya serta obat-obatan yang digunakan pada pasien yang menjalani kemoterapi.

3. Herediter
Faktor herediter juga memiliki keterkaitan dengan resiko leukimia. Contoh kasusnya yakni bahwa penderita Down Syndrom ternyata memiliki peluang terkena leukimia akut sebanyak 20 kali lebih besar daripada orang normal.

4. Virus
Ada beberapa macam virus yang dapat menjadikan leukimia , yaitu : feline , retrovirus , serta HTLV-1 (pada dewasa).


Gejala Pada Penderita Leukimia

Meskipun gejala-gejala yang muncul pada penderita leukimia dapat berbeda-beda , tapi secara umum gejala tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Anemia
Anemia yakni penyakit kekurangan darah merah. Gejala yang muncul yakni berupa:
  • Frekuensi nafas lebih cepat. Hal ini dikarenakan sel darah merah yang jumlahnya sedikit menjadikan pengurangan jumlah oksigen dalam badan , sehingga badan berusaha memenuhi kekurangan tersebut dengan cara bernafas lebih cepat.
  • Cepat merasa lelah
  • Pucat

b. Pendarahan
Saat sel darah putih mendominasi , maka produksi sel pembeku darah (platelet) akan otomatis berkurang. Hal ini akan menjadikan pendarahan di jaringan kulit yang akan tampak sebagai jentik-jentik merah pada jaringan kulit , baik yang berukuran kecil maupun lebar.

c. Infeksi
Salah satu fungsi sel darah putih yakni untuk melaksanakan perlindungan terkait dengan daya tahan badan , termasuk perannya dalam  melawan infeksi. Sedangkan sel darah putih pada penderita leukimia yakni bersifat abnormal yang mana tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Hal ini tentunya menjadikan badan pasien lebih rentan terhadap serangan infeksi virus maupun bakteri. Gejala yang muncul umumnya berupa demam , hidung meler dan batuk.

d. Nyeri Sendi dan Tulang
Hal ini dikarenakan sel darah putih mendesak padat sumsum tulang.

e. Nyeri Perut
Hal ini diakibatkan oleh terkumpulnya sel leukimia pada organ-organ di area perut , ibarat ginjal , hati dan empedu. Organ-organ tersebut kemudian akan mengalami pembesaran sehingga timbulkan rasa nyeri. Nyeri perut ini biasanya menjadikan berkurangnya nafsu makan si penderita.

f. Pembengkakan Pada Kelenjar Limpa
Fungsi dari kelenjar limpa yakni menyaring darah. Sel leukimia yang terkumpul di area ini dapat menjadikan pembengkakan. Pembengkakan pada kelenjar limpa biasanya terletak di bawah lengan , leher , dada dan yang lainnya.

g. Mengalami Dyspnea
Dyspnea merupakan gejala kesulitan bernafas. Selain Dyspnea , penderita juga biasanya mengalami gejala nyeri dada. Jika hal ini terjadi , maka pasien harus segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Diagnosa Penyakit Leukimia
Penyakit leukimia dapat diagnosa dengan menjalani beberapa pemeriksaa , yakni :
  •     Biopsy
  •     Pemeriksaan darah , yaitu berupa CBC (complete blood count)
  •     CT scan atau CAT scan
  •     MRI (Magnetic Resonance Imaging)
  •     X-ray
  •     Ultrasound
  •     Spinal tap/lumbar puncture

Upaya Penanganan Penyakit Leukimia

Penanganan pertama untuk penyakit leukimia biasanya dilakukan berdasarkan gejala yang muncul , ibarat pendarahan , infeksi atau anemia. Tapi secara umum penanganan penyakit leukimia dapat dilakukan dengan metode-metode di bawah ini :
  •     Kemoterapi atau intrathecal.
  •     Terapi radiasi. Metode yang satu ini sangat jarang sekali dilakukan pada pasien Leukimia.
  •     Transplantasi (pencangkokan) sumsum tulang.
  •     Konsumsi obat tablet dan suntik.
  •     Transfusi sel darah merah (eritrosit) atau platelet.

Penanganan yang sering dilakukan terhadap pasien leukimia biasanya yakni berupa gabungan antara kemoterapi dan derma obat-obatan yang berfungsi untuk menghentikan produksi sel darah putih yang abnormal dalam sumsum tulang. Penanganan selanjutnya yakni untuk meredakan gejala-gejala yang muncul yang menyertai leukimia. Jika penyakit leukimia , tidak segera menerima penanganan , maka biasanya akan berakhir dengan kematian.

Komentar